Strategic Audit Perum Pegadaian

1. CURRENT SITUATION
1.1. Company Overview
Pada tanggal 1 April 1901 didirikanlah Jawatan Pegadaian Negara pertama di kota Sukabumi oleh pemerintah Belanda. Didukung oleh prosedur perolehan pinjaman yang sederhana, bunga yang relatif rendah, dan taksiran barang jaminan yang cukup adil, kehadiran pegadaian semakin populer di kalangan rakyat kecil. Terus berkembang hingga pada 1917, semua pegadaian di Jawa dan Madura sudah berada di tangan pemerintah. Periode 1945-1949, Indonesia masih belum stabil. Kepadal Jawatan Pegadaian saat itu, R. Hendarsin Tjokrosoedirjo berusaha keras mempertahankan koordinasi antar kantor-kantornya, dan pernah terpaksa memindahkan kantor pusatnya ke Kebumen. Pemindahan kantor ke daerah Jawa Tengah ini menyebabkan banyak pegawai berasal dari daerah tersebut, sehingga pengaruh budaya Jawa mendominasi budaya perusahaan.
Pada tahun 1961, Jawatan Pegadaian berubah statusnya menjadi Perusahaan Negara (PN) Pegadaian. Dengan keterbatasan modal pada waktu itu, Pegadaian dapat berkembang baik, kecurangan dapat ditekan, administrasi dilakukan cukup baik, bahkan mampu memperbaiki gedung-gedungnya secara bertahap.
Pada awal pembangunan Orde Baru, Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan) pada tahun 1969 yang ditandai dengan suntikan modal baru oleh pemerintah dan pergantian beberapa pejabat. Pada masa Drs. Hardjojo sebagai Kepala Perjan Pegadaian (1974-1980), merekrut 13 sarjana ekonomi dan hokum yang selama ini belum pernah dimiliki Pegadaian.
Pada awal kepemimpinan Drs. Sjamsir Kadir, MBA, direksi mengusulkan perubahan status Perjan menjadi Perum. Rendahnya tingkat pendidikan, status perusahaan yang tidak jelas, kualifikasi dan etos kerja menyulitkan manajemen memberi motivasi pada pegawai untuk berperilaku sebagai staf professi ...
Word (s) : 3794
Pages (s) : 16
View (s) : 1103
Rank : 0
   
Report this paper
Please login to view the full paper