Memasyarakatkan Alkitab atau meng(al)kitabkan masyarakat?

Memasyarakatkan Alkitab atau meng(al)kitabkan masyarakat?
Tantangan dan Kesempatan bagi metode BGA dalam konteks
kelisanan dan keberaksaraan

Makalah ini disajikan dalam salah satu sesi dalam pelatihan Tim Pelayanan Proyek Philadelphia (TP3) pada tanggal 26 Juli 2004, di Wisma Anugerah, Cisarua, Bogor.

Pengantar
Makalah ini merupakan bentuk konkretisasi dari refleksi saya berdasarkan berbagai pergumulan berteologi serta pengalaman melayani dalam pembinaan BGA serta berdasarkan karya sehari-hari sebagai anggota staf penerbitan Yayasan PPA. Sebelumnya saya pernah menyusun dan menyajikan beberapa renungan dan makalah yang telah saya sajikan dalam berbagai pertemuan internal PPA. Perkembangan serta perubahan pemikiran saya setelah saat-saat tersebut kini tertuang dalam makalah ini.
    Melalui judul dari makalah ini, saya ingin menunjukkan bahwa masih ada beberapa kebijakan, pemikiran, dasar ideologis-teologis dll. yang berkaitan dengan metode BGA, yang masih perlu diperjelas. Judul dari makalah ini menyiratkan salah satu dari beberapa pilihan yang harus diambil: memasyarakatkan Alkitab atau justru meng(al)kitabkan masyarakat. Tujuan makalah ini adalah untuk mengajak kita memikirkan pertanyaan-pertanyaan seperti ini, serta pendapat saya tentang jawaban-jawabannya bagi pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Mencari udang di balik batu: Konteks keberaksaraan, kelisanan, dan kemajemukan media dalam gaya hidup orang Indonesia
Ada banyak istilah yang digunakan orang untuk menjelaskan kemampuan seseorang untuk membaca dan menulis. Ada yang menggunakan istilah melek huruf, keaksaraan, keberaksaraan dll. Dalam makalah ini, saya akan menggunakan istilah ¡®keberaksaraan¡¯ untuk menunjuk kondisi masyarakat yang secara umum didasarkan pada ke ...
Word (s) : 4382
Pages (s) : 18
View (s) : 673
Rank : 0
   
Report this paper
Please login to view the full paper